Mereka (Muslim) melindungi kami, Karena itu Kami Hidup

0
1439

Kami dilindungi, mereka (muslim) pasang badan untuk kami*:

“…tahun 1998, desa kami ini jadi satu-satunya tempat paling dekat untuk orang Lombugia lari, jadinya warga desa sini dikejar banyak orang dari bawah – dari kota Poso – supaya beri tahu dimana orang-orang Lombugia sembunyi. Mereka datang rombongan dan bawa parang, alat-alat tajam lainnya. Kitorang diancam, diteror dianggap sembunyikan orang Lombugia. Karena takut, banyak warga yang mengungsi ke kebun-kebun, yang tidak mengungsi masih ada tapi kalau malam hari tidur di kuburan atau dibawah got…Suatu saat  ada isu desa kami mau diserbu sama orang-orang dari Poso dan juga dari daerah Ampana sana untuk tangkap orang Lombugia.

Nah, kitorang ini kan sudah lama berkerabat, bersaudara dengan orang-orang di Tegalrejo, di Lawanga dan Sayo. Mereka itu muslim semua, kami bersaudara dengan mereka. Semuanya keluarga kami, sejak dulu kami tidak putus bersilahturami. Kalau Idulfitri kami yang ke sana, kalau Natal mereka yang kemari.

Mereka itu – masyarakat Tegalrejo, Lawanga, Sayo – yang datang dengan naik truk dan menghalangi, pasang badan untuk lindungi warga desa kami dari serbuan orang luar. Yang pasang badan itu juga muslim semua, banyak orang, mungkin sekitar tiga truk. Jadi mereka yang sesama muslim itu yang saling berhadapan, mereka melindungi warga kami. Itu tidak bisa dilupa, entah apa jadinya kami kalo mereka tidak datang lindungi… itu terjadi awal-awal konflik. Kami sama-sama mencegah salah paham dan tetap kontak kalau mau ada apa-apa… bayangkan itu…”

Baca Juga :  Aksi Damai Perempuan Poso untuk Perdamaian dan Keadilan

* (Kisah ini didapat dari wawancara Perempuan Poso dengan ibu S di Bukit Bambu), selengkapnya dapat dibaca di buku  Lian Gogali,Suara Perempuan  dan Anak menuju Rekonsiliasi Ingatan, Galang Press, 2008)

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda