Maarif Award untuk Perempuan dan Anak Poso

0
1875
Piala Maarif Award untuk Mosintuwu. Foto : Dok.Mosintuwu

PIDATO  Institut Mosintuwu dalam MAARIF  AWARD 2016

Institut Mosintuwu mendapatkan Maarif Award 2016 dari Maarif Institute. Penghargaan Maarif Award 2016 diberikan pada Institut Mosintuwu karena dianggap berhasil mengorganisir kelompok perempuan dan anak-anak korban konflik di Kabupaten Poso dalam membangun kehidupan perdamaian, dan mendorong gerakan perempuan dalam pembangunan desa-desa di Kabupaten Poso. Pidato ini disampaikan dalam pemberian penghargaan Maarif Award di  Studio Metro TV, Jakarta tanggal 13 Juni 2016, diwakili oleh ibu Asni Yati Hamidi, koordinator program pendidikan dan ibu Nengah Susilawasih, fasilitator sekolah perempuan.

Salam Damai dan Adil !

Terimakasih banyak atas kepercayaan kepada Mosintuwu, untuk mendapatkan Maarif Award tahun 2016.

Mosintuwu menyadari bahwa tidak cukup hanya membincangkan bahwa perdamaian dan keadilan itu penting. Seseorang perlu mempercayainya, percaya perdamaian dan keadilan niscaya. Tetapi tidaklah cukup mempercayainya. Seseorang dan lebih banyak orang lagi harus bekerja mewujudkannya, memperjuangkannya ada, hadir dalam masyarakat.

Mosintuwu yang dalam bahasa Poso ( Pamona ) memiliki makna membangun dalam kebersamaan, menyadari bahwa masyarakat akar rumput, khususnya perempuan dan anak harus menjadi bagian aktif dalam perjuangan perdamaian dan keadilan. Mendengarkan cerita perempuan; melihat kembali pengalaman perempuan;  melibatkan pengetahuan perempuan bukan hanya bagian dari cara kami memperjuangkan keadilan untuk menjaga kehidupan tetapi memahami perdamaian dan keadilan dalam konteks yang holistik.

Baca Juga :  Dulu Tak Berani Melintas, Kini Saling MenginapThe Story of Women in Post Conflict Zone

Mendapatkan Maarif Award adalah sebuah kepercayaan pada kebersamaan kelompok perempuan akar rumput sebagai kekuatan pembangun perdamaian dan keadilan. Sebuah kepercayaan bahwa perempuan, kelompok perempuan adalah warga negara yang memiliki kemampuan memimpin perubahan sosial. Pengalaman para perempuan akar rumput di Poso yang mengalami konflik kekerasan menunjukkan kekuatan perempuan yang  mampu menjembatani permusuhan, mengurai dendam, melihat perbedaan sebagai kekayaan, memaknai keberagaman sebagai kekayaan lalu bersama-sama bergandengan tangan membangun masa depan tana Poso.

Karena itu, Maarif Award adalah penghargaan yang dipersembahkan bagi seluruh perempuan dan kelompok perempuan di Poso yang tak patah yakin;  tak lelah berjuang, bahu membahu untuk mewujudkan tana Poso Sintuwu Maroso. Maarif Award yang diberikan pada Mosintuwu adalah milik para perempuan; perempuan petani; perempuan nelayan; buruh perempuan; pembantu rumah tangga; penjual sayuran di pasar dan pinggiran jalan; perempuan penjual ikan yang berjalan keliling desa setiap hari; perempuan penyadap pinus; perempuan pemecah batu, ibu-ibu sekolah perempuan dan pada semua mereka yang selama ini percaya pada gerakan bersama perempuan akar rumput.  Merekalah yang menginspirasi dan terus memberi nafas pada semangat gerakan Mosintuwu untuk membangun perdamaian dan keadilan di tana Poso.

Baca Juga :  Megilu , Menuntut Perlindungan Budaya dan Alam Poso

Tentu Mosintuwu tidak sendirian di Poso. Ada banyak individu dan komunitas juga organisasi lain di Kabupaten Poso, di Sulawesi Tengah, bahkan dari berbagai tempat di Indonesia yang membantu memungkinkan apa yang Mosintuwu cita-citakan dapat terjadi. Kawan-kawan Gusdurian Poso, Solidaritas Perempuan Poso, LBH Poso, LPMS, LP2M, KPKP-ST, KPPA, KPP Poso, AMAN Indonesia, kawan-kawan mahasiswa, budayawan, agamawan, akademisi, arsitek, seniman, traveller dan banyak yang lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu. Mereka dengan berbagai metode juga terus  mengusahakan perdamaian dan keadilan di Poso.  Kami berterimakasih pada para kawan yang bersedia bersama-sama berada dalam barisan ini. Penghargaan Maarif Award ini tidak bisa lepas dari peran mereka. Maarif Award adalah kesempatan bagi kami semua di Poso yang percaya pada perdamaian dan keadilan sejati berakar pada rakyat, untuk bergandengan tangan, saling membangun, berkolaborasi untuk tana Poso Sintuwu Maroso.

Kami menyadari, tidak semua orang setuju dengan apa yang diperjuangkan oleh Mosintuwu atau metode yang kami kembangkan. Mosintuwu baru berusia 6 tahun, kami akan terus belajar, termasuk melalui penghargaan Maarif Award ini.

Mendapatkan Maarif Award, adalah sebuah ajakan untuk merefleksikan kembali gerakan masyarakat akar rumput yang dibangun Mosintuwu; bercermin pada suara perempuan di desa, belajar dari cerita dari desa. Refleksi yang berharap dapat mengembangkan kekuatan perasaan perempuan, kekuatan pengetahuan perempuan, kekuatan peran perempuan,  di ekonomi, sosial, politik dan budaya menjadi sebuah gerakan sosial masyarakat akar rumput yang mewujudkan perdamaian dan keadilan. Dan, desa adalah ruang kami belajar pada saat kami berjuang.

Baca Juga :  Keanekaragaman Hayati Poso dalam Ancaman Manusia

Karena itu, Maarif Award menguatkan mimpi kami orang Poso tentang kedaulatan rakyat atas ekonomi, sosial, budaya dan politik.

Perjalanan pada kedaulatan rakyat melalui gerakan perempuan akar rumput masih sangat panjang, berliku. Napas panjang.

Maarif Award bukan soal pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan Mosintuwu. Maarif Award meluaskan, memperpanjang ruang kami untuk bernapas dalam perjuangan mewujudkan mimpi rakyat yang berdaulat.

Terimakasih Maarif Award untuk kepercayaan pada kekuatan gerakan perempuan; Pada ajakan untuk merefleksikan gerakan perempuan menjadi kekuatan gerakan sosial politik akar rumput; Pada mimpi Mosintuwu atas kedaulatan rakyat, Pada kesempatan untuk terus belajar. Pada energi untuk bernapas panjang bagi kedaulatan rakyat atas ekonomi, sosial, budaya dan politik, di Poso dan di Indonesia.

Hormat kami untuk semua pejuang perdamaian dan keadilan

Pada perempuan akar rumput.

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda