Sesungguhnya sangat jarang sebuah wilayah dikelilingi wilayah perbukitan, dengan danau, sungai dan laut sekaligus. Kabupaten Poso diberkahi alam yang sangat kaya dengan posisi alam yang nyaris sempurna. Hasil laut, danau, pertanian dan perkebunan hadir di desa-desa. Ikan-ikan bisa ditemui di wilayah pesisir pantai, juga ikan air tawar yang ada di sungai dan Danau Poso. Hasil kebun seperti coklat, cengkeh, kelapa, tentu saja palawija hanyalah sebagian dari hasil bumi yang dihasilkan di Poso. Semua hasil bumi tersebut ada di desa. Dengan semua kekayaan hasil bumi tersebut, seharusnya dapat dikelola dengan bijak oleh masyarakat desa. Jika hal tersebut dilakukan dapat untuk membangun kembali kehidupan yang sejahtera dan adil.
Desa menjadi pusat limpahan kekayaan sumber daya alam yang bukan hanya sumber kehidupan masyarakat tapi juga berpotensi untuk membangun masyarakat desa yang selanjutnya membangun negara. Desa membangun adalah langkah untuk membangun negara Republik Indonesia. Menghayati potensi desa dan hasil bumi di Poso, Institut Mosintuwu berinisiatif melaksanakan Festival Hasil Bumi Poso. Festival yang akan dilaksanakan tanggal 3 – 4 November 2016 ini adalah yang pertama kalinya dilakukan.
“ Festival ini adalah festival yang bertujuan memperkenalkan keberagaman hasil bumi Poso “ kata Tety Cahyati, ketua panitia Festival Hasil Bumi. “ Ini juga mengajak masyarakat desa untuk kembali percaya diri dengan hasil bumi yang ada dan mau mengembangkannya” lanjutnya Festival Hasil Bumi akan diadakan pada tanggal 3 – 4 November 2016 di lokasi Dodoha Mosintuwu yang berdekatan dengan lokasi Festival Danau Poso. Cici Mbaresi, koordinator kegiatan Festival menjelaskan “ Kegiatan Festival Hasil Bumi akan fokus pada masyarakat desa mampu mengekspresikan dan memperkenalkan hasil bumi melalui berbagai kegiatan.
Ada parade hasil bumi, ada juga pameran , termasuk pesta kuliner” Direncanakan terdapat 40 desa akan terselibat dalam kegiatan yang akan dihadiri oleh Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Prof. Ahmad Erani ini . “Kami juga mengundang anak-anak muda dan siapa saja yang memiliki minat terhadap fotografi, melukis atau menggambar, juga pintar memasak melalui kegiatan fotografi, melukis hasil bumi . Juga ada lomba cipta lagu hasil bumi “ tambah Cici. Festival Hasil Bumi ini mengundang semua pihak dari berbagai desa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan : 1. Diskusi dan Dialog “ Desa Membangun dengan Hasil Bumi “ Diskusi dan dialog masyarakat desa dan pemerintah desa untuk menguatkan, mengembangkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam di desa, bersama:
- Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat , Prof. Ahmad Erani
- Dirjen Pendidikan ( PAUD dan Pendidikan Masyarakat ) , Ir. Haris Iskandar
- Masril Koto,Pendiri Bank Tani.
2. Parade Hasil BumiParade Hasil Bumi adalah gelaran hasil bumi dalam bentuk unik dan khas yang dibawa dalam bentuk pawai . Parade di mulai pukul 08.00 (3 Novebmber 2016) dari taman kota Tentena dan berakhir di Dodoha Mosintuwu. Mari ikuti dan terlibat karena:
- Hasil bumi dari parade akan di bagikan ke peserta dan pengunjung yang datang ke lokasi festival. GRATIS!
- Hadiah total Rp. 2.000.000
3. Galeri Hasil Bumi : Desa-desa menyediakan hasil bumi dari desa masing-masing. Hasil bumi ini dapat berupa hasil alam yang telah dibuat menjadi barang jadi , misalnya kursi dari rotan atau bambu, keranjang dari rotan, anyaman dari pandan dan sebagainya; juga hasil olahan dalam bentuk makanan . Hasil bumi yang dipamerkan siap untuk dibeli oleh pengunjung. Mengunjungi dan membeli akan mendukung produk desa.
4. Kuliner Poso , Nyami To Poso :
4.1. Pasar tradisional kuliner Poso . Akan hadir beragam makanan khas Poso di warung desa lengkap dengan restoran bambu berbentuk jamur .
4.2. Pojok Resep To Poso . Festival Hasil Bumi akan menyiapkan pojok sabua dengan resep-resep makanan dan minuman asli orang Poso yang bisa dilihat, ditiru atau dipraktekkan kembali oleh masyarakat. Pojok ini juga terbuka bagi masyarakat yang akan menuliskan resep asli orang Poso yang belum dituliskan ( Panitia akan menyiapkan buku resep untuk menuliskannya ). Pojok resep to Poso ini direncanakan akan diterbitkan dalam bentuk buku resep to Poso oleh Institut Mosintuwu bersama dengan nama penulis resepnya.
5. Lomba – Lomba Ekspresi Seni Hasil Bumi Poso :
5.1. Lomba masak / MOAPU . 3 November 2016 Pukul 12.00 – 13.00 WITA. Jenis masakan yang dilombakan adalah jenis masakan olahan baru / menu baru yang bahannya terdiri dari paling kurang 3 bahan/bumbu asli dari Poso. Pendaftaran ditutup jika jumlah peserta telah memenuhi kuota 20 kelompok. Ketentuan : Lomba terbuka untuk umum secara berkelompok 2-3 orang ; Setiap kelompok menyiapkan bahan dan alat masakannya sendiri; Satu kelompok mempresentasikan 1 jenis makanan dan 1 jenis kue ; Penilaian ditentukan berdasarkan : kreativitas pengolahan bahan baku, rasa makanan, presentasi; Total hadiah Rp. 2.000.000
5.1. Cipta lagu Hasil Bumi. 3 November 2016 Pukul 16.00 – 18.00 WITA. Mengajak seluruh pemusik, pecinta pemusik , pembuat lirik bekerjasama untuk ciptakan lagu mengekspresikan hasil bumi tana Poso. Terbuka untuk umum dan dari segala usia; Pemusik bisa berkelompok dan bisa individual. Jika berkelompok maksimal 5 orang; Lagu diciptakan original bersama notasi lagu; Lagu memiliki lirik dan maksud tentang hasil bumi Poso; jenis lagu durasi lagu maksimal 5 menit; penyerahan naskah lagu dilakukan tanggal 3 November 2016 pukul 09.00 – 12.00 WITA; Panitia hanya menyiapkan alat musik orgen/gitar/penabuh untuk digunakan dalam presentasi lagu pukul 16.00 – 18.00 WITA. 1 penyanyi disiapkan panitia jika peserta tidak dapat menyanyikan lagunya. Total hadiah Rp. 2.000.000
4.2. Lukisan Bumi Poso, 4 November 2016, Pukul 10.00 – 12.00 WITA. Mengajak para pelukis, penggambar untuk melukis dan atau menggambar hasil bumi yang ada di Poso. Pendaftaran paling lambat 3 November 2016 Pukul 16.00 ; Peserta akan dibagi dalam kategori usia berdasarkan hasil pendaftaran peserta; Panitia akan menyiapkan buku gambar ukuran A3, pensil , pensil warna, penghapus; Hasil gambar akan menjadi milik penyelenggara dan akan disetujui menjadi bahan pameran selama festival atau kegiatan lainnya ; Hadiah sejumlah total Rp. 2.500.000
4.4. Fotografi hasil bumi. Mengajak para fotografer dan pecinta fotografi untuk mengabadikan moment festival hasil bumi melalui kamera. Ketentuan : terbuka untuk umum, segala usia ; jenis kamera telepon dan kamera DSLR; obyek foto adalah kegiatan festival hasil bumi tanggal 3 – 4 November; peserta dapat menyerahkan 2 foto terbaik dengan menentukan judul foto, lokasi , jenis kegiatan yang dipotret; peserta melakukan posting di media sosial dengan hastag #FestivalHasilBumi #Poso #FotoPoso; peserta mencetak sendiri foto berukuran 10 R ; panitia akan menyiapkan satu tempat khusus untuk cetak di lokasi festival; penyerahan foto terakhir pada tanggal 4 November 2016 pukul 09.00 – 10.00 WITA; hasil cetak foto akan menjadi milik panitia; hasil foto akan ditampilkan dalam bentuk pameran di lokasi festival; hadiah Total Rp. 2.000.000
4.5. Duta Bumi Poso , 4 November 2016, Pukul 15.00 – 16.30 . Mengajak putra – putri desa Poso untuk menjadi perwakilan/duta Poso mengkampanyekan kekayaan hasil bumi Poso . Ketentuan : Setiap desa dapat mewakilkan 2 pasang putra – putri usia 15 – 18 tahun dari desa-nya ; Pasangan putra putri desa ini mengenal dan mampu mempresentasikan jenis kekayaan jenis hasil bumi di Kabupaten Poso dan desa-nya sendiri ; Hadiah total Rp. 2.000.000 dan Piala ; termasuk akses kampanye media lokal dan nasional .